Hidup gak ada yang kekal

aku pernah hidup dalam topeng, aku pernah hidup dalam kepalsuan, aku pernah hidup dalam kebohongan, tapi tidak pernah bisa diingkari kalau aku adalah seorang yang polos. Maksud polos ini, aku hidup gampang dipengaruhi, aku sering kali hanya melihat satu sisi. padahal , masih ada sisi lainnya, yang aku ingin tahu.Aku sedang belajar mencari tahu, dikasih tahu ini, dikasih tahu itu, tapi selintas ku juga berfikir, kalau aku hanya melakukan ini itu saja belumlah cukup, harus ada suport dari orang lain. Aku tahu , hidup tidaklah segampang yang aku kira. Aku akui , aku masih sering mengeluh, mungkin disebabkan masa kecilku yang menurutku kurang bisa aku pahami kasih sayang orang tua ku, Padahal orang lain sering bilang, kalau orang tuaku itu sayang ke aku. Jujur, aku gak mau jadi orang tua seperti itu. Aku butuh suport dari orang disekelilingku untuk belajar caranya mengerti orang lain, tidak perlu memikirkan, bagaimana aku inginnya diperhatikan, belajar untuk tidak pernah iri. Aku menyadari penyakitku adalah dari dalam. Aku sering minder dan penakut. Suka lebay, karena ingin diperhatikan.Suka berbuat salah,dan ceroboh. Aku harus coba ikhlas untuk saat ini. Aku buang jam santai ku untuk menghilangkan pikiranku yang negatif. Bohong kalau aku bilang kalau aku tidak merasa sedih. Tapi mungkin itu yang terbaik. Aku harus terlihat tegar dimata adik2 ku. Mereka suport aku sekarang supaya hidupku bisa lebih bermanfaat. Aku sadari, hidup tidaklah kekal, orang lain, teman sahabat, bahkan keluargaku. Semuanya bisa hilang kapan saja. Jujur aku belum bisa ikhlas. Aku  belum siap untuk menerima kegundahan hatiku selama ini. Aku hanya bisa percaya sama Tuhanku saja. Aku percaya Tuhan Memberi yang terbaik buat aku. Aku berharap, jika kekhawatiran aku terjawab, aku sudah berdiri tegak dengan senyum terindahku.Tanpa ada beban dihati, percaya sepenuhnya kepada Alloh Yang Maha Esa.