Minggu, 21 Desember 2014

Untukmu sahabatku...

Senyap dalam diam
Entah dengan atau tanpa arti
Merasuki seluruh sanubariku
Aku mencoba untuk melawan
Tapi aku tak sanggup melawannya
Sudah banyak susah duka yang telah kita lalui bersama
Saling percaya satu sama lain
Walau liku pertengkaran telah banyak kita lalui
Aku sadar...
Diriku terlalu sering mengecewakanmu
Tapi tulus hatiku berkata, aku mungkin terlalu senang memilikimu
Hingga aku lupa diri, kau pun ingin dimengerti
Aku sadar...
Dirimu sangat berharga bagiku
Mungkin ucapan ini tak pantas kau dengar
Mungkin kau lelah menerimaku apa adanya
Aku mengerti...
Engkau ingin aku lebih baik dari sebelumnya
Mungkin kau juga sadar, diriku sudah banyak berubah, hingga engkau tak kenal diriku lagi
Aku mengerti...
Bila hatimu terasa cukup sakit..
Aku mengerti...
Bila engkau lelah menasehati dengan suara
Aku mengerti...
Diammu untuk menyadarkanku
Bahwa aku bodoh telah membiarkanmu berkorban cukup banyak untukku
Aku terdiam lagi...
Meratapi semua laku yang telah menyakitimu
Aku tak cukup pantas menerima rengkuhanmu
Tapi...
Mungkinkah waktu memberiku kesempatan padaku dan dirimu?
Untuk bisa saling percaya seperti dulu
Untuk bisa saling menguatkan dan saling menyayangi lagi
Untuk bisa saling bercanda bersama dan berbagi cerita
Untukmu sahabatku...
Mungkin sudah lelah kau mendengar kata maafku
Tapi aku sadar, aku salah padamu
Dan aku minta maaf belum bisa mengerti dirimu
Harapku...
Aku tetap mendoakan kebahagiaanmu dan mendoakan agar kita tetap dipersatukan dalam iktan sahabat selamanya
Dan jika waktu mengijinkanku, aku ingin skali kau bangga padaku
Dan dapat menerimaku kembali dengan diriku yang baru
Dan bila ku tetap menyakitimu
Aku berharap dirimu yang baru tetap bersabar dapat menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik
Dan dirimu pula menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Terimakasih telah menungguku...
Aku tak kan pernah melupakanmu

Kamis, 27 Maret 2014

Aku merindukkan sahabatku. Mau mengeluh ke orang lain pun tak mampu. Mau teriak hanya bisa dikerongkongan. Aku hanya bisa merindukkannya, memimpikannya, sudah 2 hari ini aku memimpikannya. Aku belajar untuk tidak iri akan hal itu, aku blajar tidak peduli hal itu, tapi hati kecilku menangis, tertahan, tersenyum palsu supaya tak ada yang curiga. Aku hanya mempunyai sahabat seperti dia, meski sekarang aku punya banyak teman.

Sabtu, 22 Maret 2014

Bila saatnya kutemukan indah di hatimu
Berapa lama waktu ku harus menunggu
Cahaya matamu, , menghiasi seluruh hatiku
Andai kau tahu, dalam lelap kusebut namamu
Aku masih menunggumnu bicara
Menanti jawaban dihatimu
Dalam gelap ini, dalam diam ini
Kuharap nanti, waktu yang akan menentukanmu
Apakah nanti hatimu masih milikku
Kebingungan ...
Kebimbangan ...
Kurasakan sekarang
Gak tau solusinya

Ku butuhkan seseorang yang mampu mengubah segalanya
Ku tahu ini gak mungkin terjadi
Semua impianku hanya ada dalam khayalanku

Harapanku ...
Di hari yang membahagiakan ku
Aku ingin sedikit berubah
Bukan untuk siapapun
Tapi untuk diriku sendiri


Sayup- sayup kurasakan desahanku
Telah tertutup semua canda tawaku
Akankah kuberharap lebih ...
Tapi semua karena ijin Ilahi
Rindu yang tertutup ini
Akan aku simpan sampai tiba waktunya
Aku hanya berharap
Ketegaran, Keberanian akan selalu menahanku
Diamku hanya untuk-Nya

Jumat, 21 Maret 2014

Mungkin
 Aku sudah banyak memikirkannya,
Semua berawal dari tindak tandukku
Saat semua tanpa dipikirkan, hanya sesuatu yang simple pun bisa jadi hal petaka
Sekarang nasi telah menjadi bubur, tinggal bagaimana aku menyikapinya secara bijak
Berlawanan dengan egoku, berdamai dengan keadaan agar aku bisa melepas beban ini
Mungkin dengan menulis apapun, sedikit dapat mengurangi hobi cerewetku yang kadang bagi orang lain itu sesuatu hal yang gak penting dan menggangggu
Sekarang aku sedang mencoba berdamai dengan keadaan, tapi susah sekali, kurang konsisten sifat positifku
Aku ingin berubah menjadi muslimah yang lebih baik. tapi bukan sekedar ucapan, aku akan melaksanakannya. Tuhan bantu aku
Mungkin semua ini  pembelajaran dari proses yang seharusnya aku lewati menuju kedewasaan



aku terkesan banget saat ulang tahunku yang ke 21 diberi ucapan begini ma mbkay. Saat mbkay ulang tahun ke 22, aku gak tahu mau ngado apa yang berkesan, tapi aku tetap cari sesuatu yang bermanfaat untuknya saat dia lulus. Dan aku bingung ucapan apa yang ingin dia dengar. Aku putuskan tidak memberi ucapan, bukan karena tidak mampu, tapi karena ucapan hanya berarti sesaat. Aku ingin menunjukkan tindakan ku yang berubah ke dia, tapi berubah menjadi yang lebih baik. Banyak hal yang aku janjikan tapi belum terlaksana ke dia.Aku ingat,aku berdoa untuk memenuhinya meski jangka waktunya lama. Aku rindu padanya. Rindu dicelotehin dia, rindu dikomen dia, rindu dipercaya sama dia. Karena sampai sekarang, salah satu yang berpengaruh dalam hidupku adalah dia. Terimakasih Tuhan, sudah kau pertemukan aku dengan saudara seperti dia. Aku bahagia menjadi bagian cerita dalam hidupnya. . .

 

My Chapters Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review